60 Kali Dijodohkan, Wanita Berparas Cantik Ini tak Kunjung Menikah: Gak Butuh Pria Tampan
60 kali dijodohkan, wanita berparas cantik ini tak kunjung menikah
Kisah ini dialami oleh Chen.
Belakangan Chen pun mengungkap kriteria pria idamannya.
Meski pintar dan memiliki karir yang bagus, orang tua Chen seperti tak senang jika putri mereka tetap melajang.
Orang tua Chen khawatir putrinya tidak akan mendapatkan suami jika terlalu melajang.
Menurut informasi yang diposting, Chen berusia 30 tahun.
Ia lulus dengan gelar master dari Universitas Xiamen, Fujian, China.
Setelah lulus, Chen juga membangun karirnya sendiri.
Karena sangat sibuk bekerja, Chen tak punya waktu untuk dirinya sendiri.
Bahkan untuk beristirahat saja, waktunya sangat sedikit.
Karena itulah ia masih melajang hingga saat ini.
Agar Chen segera mendapatkan jodoh, orang tua, teman, dan kerabatnya sering mengatur
kencan untuknya.
Bahkan 60 pria sudah ditunjukkan pada Chen, namun usaha tersebut sia-sia.
Perjodohan Chen selalu gagal dan 60 pria itu tidak dapat memuaskan keinginan Chen.
Awalnya banyak yang mengira Chen mengandalkan kecantikan dan kecerdasannya sehingga terlalu ketat dalam memilih pria.
Banyak juga yang mengira Chen terlalu banyak menuntut, tetapi kenyataannya
justru sebaliknya.
Menurut Chen, dia tidak membutuhkan orang yang tampan.
Ia bahkan lebih suka orang yang gemuk dan perutnya buncit.
Setelah kisah itu dipublikasikan, dengan cepat menimbulkan kehebohan opini publik dan menjadi perbincangan banyak orang.
"Kondisi dan penampilannya sangat bagus, saya tidak menyangka permintaan setengah lainnya
begitu normal"
"Tidak suka penampilan yang menarik, suka saja dengan kepribadian yang cantik, jadi mungkin
lebih sulit"
Kisah perjodohan juga menarik perhatian publik beberapa waktu lalu.
Menolak perjodohan dan nekat menikahi kekasihnya tanpa restu, pria ini dianiaya orangtuanya hingga cacat.
Demi memperjuangkan cinta, seseorang terkadang memang harus melakukan pengorbanan besar.
Dan inilah yang dialami Mugabarigira Jean Claude, pria asal Rwanda, Afrika Timur.
Mengutip dari Mirror.co.uk, Selasa (23/11/2021), demi memperjuangkan cintanya dengan sang kekasih, Mugabarigira Jean Claude harus membayar mahal harganya.
Mugabarigira Jean Claude mengaku dirinya dianiaya oleh orangtuanya lantaran menolak dijodohkan.
Mugabarigira Jean Claude mengaku diberi obat tidur lalu dibakar hidup-hidup oleh orangtuanya.
Kepada Afrimax TV, Mugabarigira mengatakan hingga kini dirinya masih berjuang hidup dengan luka serius di tubuhnya.
Diketahui bagian dada, punggung dan pinggang Mugabarigira melepuh dan kini cacat seumur hidup
Kondisi pilu ini dialami Mugabarigira saat dirinya menolak untuk dijodohkan.
Orangtua Mugabarigira diam-diam telah menjodohkannya dengan wanita yang tidak ia kenal sama sekali.
Merasa tak cinta, Mugabarigira pun menolak perjodohan itu.
Ia lantas memperkenalkan kekasihnya pada kedua orangtuanya.
Mugabarigira mengatakan jika hanya Yvonne, wanita yang ia cintai dan akan ia nikahi.
Mendengar hal itu, orangtua Mugabarigira marah besar.
Mereka tampak tak suka dengan pilihan Mugabarigira.
Melihat orangtuanya tak setuju, Mugabarigira memilih tetap nekat menikahi Yvonne.
Bahkan Mugabarigira rela menikah tanpa restu orangtuanya.
Aksi nekat Mugabarigira ini pun membuat orangtuanya makin marah.
Hingga suatu hari orangtua Mugabarigira mengunjunginya dan memberi minuman yang telah dicampur dengan obat tidur.
Saat Mugabarigira sudah tak sadar, orangtuanya diduga tega menyiramkan bensin dan membakarnya hidup-hidup.
Beruntung beberapa tetangga turun tangan dan menyelamatkannya.
Mugabarigira kemudian dilarikan ke rumah sakit, di mana ia menghabiskan 22 hari dalam keadaan koma.
Pada hari dia dipulangkan, dia mengatakan bahwa orang tuanya pergi ke rumahnya dan menyerang istri dan dirinya sendiri.
Dengan tega mereka melempari Mugabarigira dan istrinya dengan batu.
Melihat sang suami terus menerus mendapat teror, Yvonne mengaku tak akan pernah meninggalkannya.
Apapun yang terjadi Yvonne akan tetap setia menemani Mugabarigira.
Yvonne dan Muga dilaporkan sedang berpikir untuk pindah rumah dengan anak-anak mereka, untuk menghindari serangan lebih lanjut.
Saat ini tidak jelas apakah pihak berwenang sedang menyelidiki masalah ini atau apakah orang tua pria itu telah didakwa.
Sumber : tribunnews.com
(*)