Dulu Kaya Raya Hingga Punya 10 Istri, Pria Ini Jatuh Miskin dan Cacat, Kini Hanya Tersisa Istri Pertama Yang Setia
Mantan miliarder kini hidup dalam kemiskinan
Masa jaya habis, mantan miliarder kini hidup dalam kemiskinan, dicampakkan oleh para istrinya. Begitulah kehidupan berjalan bak roda berputar, pria ini dulu kaya raya dengan 10 istri.
Tapi kini dia sedang terpuruk jatuh miskin, para istri meninggalkannya begitu saja. Tinggalah istri pertama yang masih setia, menemani dan merawatnya di hari tua.
Akhirnya terbukti, siapa sebenarnya istri yang paling setia dan tulus ketika ujian berat menghantam sosok pria yang kini tidak hanya jatuh miskin, juga semakin tua renta dan butuh perhatian.
Dilansir dari eva.vn, Minggu (18/9/2022), seorang wanita bernama Prapassorn Rattanawijit meminta bantuan media. Prapassorn Rattanawijit menceritakan soal kondisi ayahnya, Phuwanat Rattanawichit yang mengkhawatirkan.
Di usia 79 tahun, Phuwanat Rattanawichit menderita sakit parah hingga kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.
Lantas, di mana keberadaan anak-anak Phuwanat yang lain? Mengapa Prapassorn yang harus meminta bantuan?
Diketahui, di masa mudanya, Phuwanat Rattanawichit merupakan pria tampan rupawan dan memiliki karier cemerlang dan harta melimpah. Ia bekerja sebagai broker real estate.
Phuwanat Rattanawichit menjadi kaya dengan harta berlimpah karena usahanya dalam bidang perumahan berjaya pada masanya. Di mana Phuwanat Rattanawichit berada, ia selalu dikelilingi banyak wanita cantik.
Ia bak manisnya gula yang dikerubungi semut-semut. Phuwanat sendiri memiliki banyak kekasih yang tak terhitung jumlahnya. Semua wanita terpikat karena uang melimpah si pria ini pada masa emasnya.
Saat masa kejayaannya, Phuwanat Rattanawichit memiliki 10 istri. Bertahun-tahun kemudian, Phuwanat pensiun dan memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Roi Et.
Saat sudah tua, Phuwanat Rattanawichit mengalami kecelakaan yang cukup parah. Ia jatuh terpeleset di kamar mandi, dan sejak saat itu, ia divonis cacat seumur hidupnya.
Tak terasa banyak uang terkuras untuk biaya pengobatan sakitnya. Ia cuma mengandalkan uang tabungan, sedangkan dia sendiri sudah tak bisa bekerja karena sakitnya. Praktis uang tabungan yang sedianya melimpah itu lama-lama terkikis habis buat biaya pengobatan.
Dulu banyak uang di banyak rekening bank, kini lama-lama uang habis. Habis buat biaya makan dan pengobatan Phunawat. Sementara Phunawat sendiri sudah tak bisa bekerja karena sakitnya, uang masuk pun terhenti seketika.
Dan barang-barang mewah yang dulu dimiliki satu persatu terpaksa dijual untuk menopang hidup. Phunawat pun pasrah tatkala satu persatu dari 10 istri meninggalkannya. Bak habis manis sepah dibuang, kini dia merasa bukan siapa-siapa lagi.
Masa keemasan ketika dikerubungi banyak wanita dan bergelimang harta tinggal kenangan. Pada titik nadir kejatuhannya, orang-orang di sekitarnya mengambil pelajaran berarti.
Bahwa jangan lengah ketika masa jaya, karena tak selamanya manusia bisa kuat bekerja seperti ketika usia muda, usia produktif. Para istri dan anaknya pun pergi meninggalkan Phuwanat Rattanawichit ketika pria malang ini akhirnya berubah nasib, jatuh ke titik nadir.
Pada Januari 2022, Phuwanat Rattanawichit tinggal bersama putrinya Prapassorn dari istri pertama. Istri pertama diketahui paling setia. Meski kondisi Phuwanat Rattanawichit semakin memburuk, istri pertama masih sabar mengurusnya.
Phuwanat kini bahkan hilang ingatan. Dan penderitana Phunawat bertambah ketika dia mengalami hilang ingatan. Prapassorn mengatakan penyakit yang diderita ayahnya. Phuwanat Rattanawichit mengidap multiple sclerosis dan banyak penyakit usia tua lainnya.
Di tengah kondisi Phuwanat sekarang, istri pertama dan Prapassorn berharap dengan berbagi cerita ini, mereka dapat menemukan anak-anak yang lain untuk bergantian merawat. Pasalnya, kondisi keuangan mereka juga tengah kesulitan.
Wartawan mencoba menggali pernyataan dari Phuwanat Rattanawichit. Saat dalam kondisi sadar dan tenang, Phuwanat mengaku bahwa di masa muda ia telah menikah dengan 10 istri. Menurut ingatannya, 4 istrinya telah meninggal.
Sumber : merdeka.com
(*)