Ibunya Tak Kuat Lari Saat Erupsi Gunung Semeru, Pemuda Ini Pilih Berlindung di Rumah hingga Keduanya Ditemukan Tewas Berpelukan
Korban erupsi Gunung Semeru satu persatu mulai ditemukan.
Dua di antaranya adalah ibu dan anak bernama Salamah (70) dan Rumin (28) yang ditemukan di kediamannya di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro sambil berpelukan.
Ibu dan anak itu menjadi korban reruntuhan bangunan akibat ganasnya erupsi Gunung Semeru yang terjadi kemarin, Sabtu (5/12/2021).
Adik ipar Salamah, Legiman menceritakan bagaimana kondisi warga desa setempat yang berhamburan keluar rumah saat Gunung Semeru mengeluarkan dahaknya.
Semua orang ramai-ramai keluar dan menyelamatkan diri tanpa memperdulikan barang, apalagi rumah mereka.
Salamah yang sudah berusia lanjut diduga Legiman tidak kuat berlari.
Rumin pun tentu tak tega meninggalkan ibunya sendiri dan pada akhirnya memilih untuk tetap berada di rumah.
"Tadi pagi kan saya cari adik ipar sama ponakanku. Pas bongkar rontokan tembok dapur, terus tangannya kelihatan dan langsung kami bersihkan dan dibawa ke rumah untuk dimakamkan," kata Legiman, dikutip dari Kompas.com, Minggu (5/12/2021).
Ternyata 2 anggota keluarga Salamah, yakni suami dan anaknya juga bernasib malang.
Keduanya mengalami cedera akibat tertimpa reruntuhan bangunan rumah.
"Suami Rumini dan anaknya selamat, mereka sekarang dirawat di Puskesmas," sambungnya.
Melansir dari Kompas.com, hingga hari ini, Minggu (5/12/2021), jumlah korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru mencapai 14 orang.
Adapun korban tewas, 2 di antaranya berasal dari Desa Supiturang.
Lima jenazah dibawa ke Rumah Sakit Haryoto, 5 jenazah lain dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Sedangkan 2 jenazah lain berasal dari Desa Sumberwuluh.
Sementara itu, korban luka-luka akibat erupsi Gunung Semeru mencapai 56 orang.
Terdiri dari 21 orang luka ringan dan 35 orang luka berat.
(*)