Pilih Nagita Slavina Jadi Ibu, Ulah Kiano Baim Wong Bikin Paula Langsung Bereaksi
Lahirnya Kenzo Eldrago Wong menambah kebahagiaan keluarga youtuber Baim Wong dan Paula Verhoeven.
Istri Raffi Ahmad, Nagita Slavina belakangan ini datang ke kediaman Baim
Wong dan Paula Verhoeven mengantarkan kado untuk adik Kiano Tiger
Wong.
Lucunya, Kiano Tiger Wong memilih jadi anak Nagita Slavina ketimbang
Paula Verhoeven.
Itu terjadi saat Kiano ditanya anak siapa. Jawabannya bukan mama Paula
Verhoeven namun justru mama Nagita Slavina.
Ulah Kiano demikian pun bikin kocak seisi rumah Baim Wong.
Hal tersebut terekam dalam video di kanal youtube Baim Paula tayangan
Minggu (7/11/2021).
Dikutip Banjarmasinpost.co.id, Senin (7/12/2021) tepatnya saat Paula
menyusui Kenzo sementara Nagita dan Baim asik video call dengan Rafathar
yang tidak ikut ke sana.
“Kiano siapa mamanya???, “ tanya Nagita Slavina.
Sambil mendorong mainannya, Kiano pun menjawab sebagai anak Nagita.
“Mama Gigi, “ ujar Kiano polos.
Nagita lalu kembali menanyakan ayahnya.
“Kalau papanya siapa???, “ sambung Gigi.
Kini, Kiano dengan tegas menyebut Baim Wong.
“Papa Wong, “ jawab Kiano.
Namun, Nagita mencoba mengarahkan kalau ayahnya, Raffi.
“Enggak, kalo papanya siapa? Papa Raffi, “ kata Nagita.
Sayangnya, Kiano bersikeras kalau ayahnya adalah Baim Wong.
“Papa Wong, “ kekeh Kiano.
Baim Wong kemudian menanyakan ibunya Kiano.
“Kalo mamanya??, “ tanya Baim.
Nagita kemudian mencoba menegaskan pertanyaan itu.
“Mamanya??, “ sahut Nagita.
Lagi-lagi Kaino menyebut nama istri Raffi Ahmad itu.
“Mama Gigi, “ aku Kiano.
Nagita langsung melirikan mata ke arah Paula dan tertawa.
Lantas Paula pun bereaksi menanyakan siapa dirinya di mata Kiano.
“Heh ini mama siapa??, “ timpal Paula.
Kiano malah menjawab kocak.
“Mama Pau, “ ucap Kiano.
Baim Wong lalu memberi penjelasan kenapa hal ini terjadi.
“Semuanya manggilnya mama Gigi kalau ada yang mau gendong dia, “ beber
Baim.
Nagita pun bangga dengan fakta yang diungkap Baim Wong.
“Jadi gue banyak banget dong. Mama Gigi gak cuma gue tapi semuanya mama
Gigi, “ pungkas Nagita.
Simak video selengkapnya:
Simak Cara Mengajak Bayi Bicara
Percayakah kamu bahwa sejak lahir, bayi sudah bisa diajak
berbicara?
Setelah ia bisa melihat dengan benar, Si Kecil bisa memperhatikan
ekspresi wajah dan suaramu, kemudian memberi respon seperti bergumam atau
tersenyum.
Kamu pun dianjurkan untuk sering-sering berkomunikasi dengan Si Kecil
karena kegiatan ini dapat memberikan banyak manfaat untuknya, salah
satunya meningkatkan kemampuan berbahasa.
Walaupun bayi yang masih kecil belum bisa berbicara, namun ia bisa
melihat ciri-ciri wajahmu, khususnya mata. Kemampuannya ini adalah tonggak
penting dalam perkembangan komunikasinya. Berikut dua cara komunikasi yang
biasanya dilakukan bayi:
Kontak Mata
Bayi yang berusia satu bulan mulai belajar melihat dan mengenali
ciri-ciri wajah orang yang berkomunikasi dengannya, khususnya mata.
Kemampuannya untuk membuat dan mempertahankan kontak mata dengan lawan
bicaranya menjadi faktor yang sangat penting untuk perkembangan
komunikasinya.
Seiring bertambahnya usia, bayi akan tersadar lebih lama dan dapat
memberikan respon yang lebih teratur.
Si Kecil suka memandangi orang-orang di sekitarnya, terutama yang sedang
berbicara dengannya.
Selain itu, seiring dengan kemampuan menopang kepalanya yang kian baik,
di usia 2-3 bulan bayi dapat menggerakkan kepalanya ke arah suara yang
dikenalnya.
Namun, para ahli menyarankan untuk menjaga jarak antara wajahmu dengan
mata bayi sekitar 20-25 cm. Sentuhlah Si Kecil dengan lembut, usap
rambutnya dan tersenyumlah kepadanya bila sedang mengajak bayi
bicara.
Respon Berupa Emosi
Sekitar usia 6 minggu, bayi akan mulai bisa tersenyum untuk pertama
kalinya. Kamu bisa sering tersenyum pada Si Kecil agar ia juga bisa
membalasmu dengan senyuman.
Lalu pada usia 3-6 bulan, Si Kecil bisa tertawa spontan. Ia juga bisa
memberi respon terhadap emosi yang kamu perlihatkan pada wajah dan
suaramu.
Misalnya, Si Kecil akan tertawa ketika kamu mengajaknya bercanda, tapi ia
akan menangis saat kamu memarahinya.
Saat mengajak bayi berbicara, perhatikanlah respon dan reaksinya. Setiap
gerakan kibasan tangan atau tendangan kaki bayi serta suara adalah bentuk
responsnya padamu.
Berikut cara-cara yang bisa orangtua lakukan untuk mengajak bayi
bicara:
Gunakan Kata-kata yang Positif
Bayi bisa mengetahui emosi yang sedang kamu rasakan lewat nada suaramu,
apakah kamu sedang gembira atau sebaliknya malah sedang kesal.
Jadi, gunakanlah kata-kata yang positif dan menyenangkan ketika berbicara
pada Si Kecil.
Bicaralah pelan-pelan sambil menghadapkan wajahmu ke wajahnya guna
mencegah konsentrasinya hilang oleh hal-hal lain.
Hindari Menggunakan Kata yang Sengaja Dibuat Cadel
Menggunakan nada suara yang imut-imut untuk berbicara dengan Si Kecil
juga boleh-boleh saja.
Namun, sebaiknya kamu tidak menggunakan kata-kata yang disingkat-singkat
atau pelafalan yang sengaja dibuat cadel. Seperti kata susu menjadi
“cucu”, pisang menjadi “icang”, dan sebagainya.
Pasalnya, Si Kecil akan mengira kata cadel tersebut adalah yang
benar.
Bicara Bergiliran
Di usia 3-4 bulan, bayi akan mempelajari aturan sosiolinguistik pertama,
yaitu berbicara kalau diajak berbicara, diam bila kamu sedang bicara, dan
memberi respon bila kamu diam.
Jadi, setelah mengatakan sesuatu pada Si Kecil, diamlah sebentar untuk
mendengarkan respon darinya. Jangan menyela bila bayi sedang “menjawab”
dengan gumaman.
Kalau perlu, tirukan suara yang ia ciptakan tersebut agar Si Kecil
mengerti kamu sedang mengulang suaranya.
Cara ini menunjukkan pada Si Kecil bahwa kontribusinya penting dalam
‘pembicaraan’ ini dan percakapan kamu berdua akan semakin menarik.
Matikan Televisi
Ketika sedang berbicara dengan Si Kecil, matikan televisi atau perangkat
elektronik lainnya yang bisa mengganggu atau menyamarkan suaramu.
Selain akan mengganggu pembicaraan, suara-suara dari perangkat elektronik
juga akan mengalihkan perhatian bayi darimu.
(*)