Miris! Bukannya Hidup Bahagia di Usia Tua, Nasib Aktor dan Komedian Ini Justru Harus Jualan Bakso Saat Sakit Ginjal Hingga Akhir Hayatnya
Sebagian dari Anda mungkin tidak mengenal sosok Eko DJ ini.
Wajahnya memang sempat menghilang dari layar kaca hingga akhirnya dikabarkan meninggal dunia.
Eko Dj dikenal sebagai salah satu anggota grup komedi Srimulat.
Ia pun semkain dikenal saat bermain dalam sinetron Jin & Jun.
Namun, siapa sangka nasibnya harus berubah drastis di usianya yang sudah senja.
Ya, Eko DJ harus mengalami nasib miris tatkala dirinya harus terkena penyakit gagal ginjal.
Bahkan ia harus melakoni profesi sebagai penjual bakso dan mia ayam untuk menghidupi keluarganya.
Bagaimana kronologinya? simak ulasannya.
Kisah Eko DJ Sebelum Meninggal Dunia
Sempat meraih puncak kariernya sebagai artis ibukota, Eko Dj nyatanya harus menjalani takdir yang berubah drastis hingga akhir hayatnya.
Eko DJ meninggal dunia pada Senin (27/3/2017) di kediamannya, Jalan Taman Malaka Selatan, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
"Iya benar, saya dapat info dari anaknya. Meninggalnya di rumahnya," ujar pelawak Tarzan.
Tarzan menduga bahwa rekannya di grup lawak Srimulat itu meninggal karena penyakit yang dideritanya selama ini.
Pemilik nama lahir Eko Koeswoyo itu menderita penyakit gagal ginjal dan jantung.
Menurut Tarzan, Eko sudah cukup lama menderita penyakit tersebut.
Selama ini ia kerap bolak-balik di rawat di RSUD Budhi Asih, Cawang, untuk menjalani pengobatan.
"Dia mondar-mandir rumah sakit, kan sudah cuci darah. Jadi selalu seminggu beberapa kali selalu ke rumah sakit," katanya.
Jenazahnya dimakamkan di TPU Pondok Kelapa, Selasa (28/3/2017).
Eko Koeswoyo dilahirkan pada 7 Januari 1952 di Malang, Jawa Timur.
Ia bergabung dengan grup lawak Srimulat.
Namun namanya justru semakin melejit ketika ia berperan sebagai Pak Broto dalam sinetron komedi Jinny oh Jinny pada 1997.
Setelah didiagnosis gagal ginjal, Eko DJ juga wajib menjalani cuci darah sebanyak dua kali seminggu.
Alhasil, pelawak kelahiran 7 Januari 1952 itu harus menghentikan segala aktivitasnya di dunia hiburan.
Ia pun rela beralih profesi.
Penyakit yang dideritanya tidak serta merta membuat Eko DJ berpangku tangan.
Bersama sang istri, Eni, bintang sinetron Jinny Oh Jinny itu membuka usaha warung makan yang menyajikan bakso serta mie ayam.
Usaha kecil-kecilan tersebut berlokasi di kediaman Eko DJ sendiri di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Selain mie ayam dan bakso, keduanya juga menyediakan jasa katering untuk berbagai acara.
Dari unggahan terakhir, tampak usaha ini tak lagi update mengenai kegiatannya.
Makanan Penyebab Gagal Ginjal
Belajar dari kisah Eko DJ, ternyata sejumlah makanan ini justru bisa menyebabkan kanker ginjal.
Salah satunya makanan yang biasa kita bawa saat nonton di bioskop.
Ya, kanker sendiri dapat dipicu oleh beberapa hal, termasuk dari makanan dan minuman yang kita konsumsi
1. Popcorn
Jika Anda berencana untuk menonton film, lewatkan popcorn yang dibuat dengan microwave.
Buatlah sendiri di atas kompor menggunakan minyak zaitun, sedikit garam, dan merica.
Kemasan popcorn microwave dilapisi dengan asam perfluorooctanoic.
Bahan kimia yang terkait dengan infertilitas wanita dan diketahui meningkatkan risiko kanker ginjal, hati, pankreas, kandung kemih, dan kanker testis.
2. Daging panggang
Meski daging panggang tampaknya sangat lezat, tapi para ilmuwan menemukan fakta bahwa menyajikan daging dengan cara tersebut, dapat melepaskan karsinogen bernama amina aromatik heterosiklik.
Ketika Anda memanggang daging merah hingga tahap well-done, itu akan mengubah struktur kimia dan molekul daging.
3. Makanan kaleng
Dari hampir 70% pengujian kemasan makanan kaleng di AS, terbukti bahwa mereka mengandung BPA yang terkait dengan kanker dan kerusakan neurologis.
Meskipun Anda harus mengeluarkan uang dan tenaga ekstra untuk mendapatkan dan mengolah makanan segar, tapi kualitas kesehatan darinya sungguh jauh berbeda dari makanan kaleng.
4. Soda dan minuman berkarbonasi
Selama dua dekade, soda sudah menjadi perdebatan sebagai salah satu minuman penyebab kanker.
Kaya akan sirup jagung tinggi fruktosa, pewarna, dan senyawa lainnya, soda sangat berbahaya bagi kesehatan kita.
Tidak ada nilai gizi dari minuman tersebut. Bahkan, soda maupun minuman berkarbonasi lainnya bisa 'merampok' nutrisi yang kita peroleh dari makanan lain.
5. Salmon budidaya
Meski tak semua ikan budidaya tidak sehat, tapi memang sudah banyak peternakan ikan yang memberikan antibiotik pestisida dan bahan kimia lainnya.
Setidaknya tujuh dari sepuluh salmon budidaya di Washington, DC, San Francisco, Portland, dan Oregon, mengandung polychlorinated biphenyls (PCB), yang dapat meningkatkan risiko kanker.
6. Minyak terhidrogenasi
Lemak trans, seperti minyak terhidrogenasi parsial, sama sekali tidak memiliki nilai gizi.
Lemak trans maupun lemak jenuh—paling sering ditemukan dalam lemak hewan dan keju—dapat meningkatkan kadar LDL si kolesterol buruk dan menurunkan tingkat HDL kolesterol baik dalam aliran darah pada saat yang sama.
Itu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan beberapa komplikasi kesehatan lainnya.
Yang lebih berbahaya, minyak tersebut mengumpulkan patogen yang tidak dibutuhkan tubuh seperti bahan limbah dan mikroba yang berbahaya.
Hasilnya, sel bermutasi dan menyebabkan tumor berbahaya hingga kanker.
(*)