Mayangsari Makmur Dinikahi Bambang Trihatmodjo, Sesumbar Tak Takut Apapun Kecuali 1 Hal Ini: Serem
Mayangsari kini mengaku telah hidup tenang setelah dipersunting Bambang Trihatmodjo.
Menjadi bagian Keluarga Cendana, Mayangsari pun sesumbar tak takut apapun
di dunia ini kecuali satu hal.
Ia pun berharap hal itu hanya omongan saja.
Siapa yang tak kenal dengan sosok Mayangsari.
Dikutip dari TribunStyle.com, namanya sempat heboh beberapa tahun lalu
jika membicarakan masalah kehidupan asmaranya.
Apalagi kini Mayangsari sudah pula jarang tampil di televisi sebagai
penyanyi seperti sebelumnya.
Tak lagi terjun sebagai penyanyi, kehidupan Mayangsari setelah menjadi
istri Bambang Trihatmodjo seolah tak pernah absen diperbincangkan.
Melansir dari Grid.ID, Mayangsari telah 21 tahun adem ayem menyandang
status istri Bambang Trihatmodjo.
Selama itu, Mayangsari juga kerap jadi sorotan gegara gaya hidupnya
yang glamor.
Pasalnya, Mayangsari sering memamerkan penampilannya berbalut outfit
branded sejak menjadi nyonya Bambang Trihatmodjo.
Bukan tanpa alasan, Bambang Trihatmodjo sendiri masuk dalam jajaran
konglomerat tajir Tanah Air.
Melansir Kompas.com pada 19 September 2020, putra mantan Presiden
Soeharto tersebut merupakan pendiri Bimantara Citra.
Perusahaan tersebut saat ini berubah nama menjadi PT Global Mediacom
Tbk.
Perusahaan yang dirintis 1981 silam tersebut didirikan Bambang
Trihatmodjo berkongsi dengan empat kawannya.
Yakni Mochamad Tachril, Rosano Barack, Indra Rukmana, dan Peter F
Gontha.
Pundi-pundi rupiah sang Pangeran Cendana semakin menggunung lantaran
perusahaan Bimantara Citra membawahi seabrek gurita bisnis.
Saat itu, jenis kegiatan usaha Bimantara Citra antara lain adalah
kimia dengan aset Rp666,7 miliar.
Lalu ada agrobisnis yang terdiri dari perusahaan kayu di Balikpapan
dan Nestle (Rp957,7 miliar).
Berikutnya yakni perusahaan di bidang keuangan dan asuransi (Rp105,7
miliar), media dan komunikasi (Rp382,6 miliar), pertambangan dan
energi (Rp234,9 miliar).
Masih ada farmasi (Rp10 miliar), real estate dan properti (Rp881,8
miliar), otomotif (Rp148,6 miliar), dan transportasi udara (Rp120,2
miliar).
Beberapa perusahaan besar yang diketahui berada di bawah Bimantara
Group antara lain stasiun televisi RCTI, Plaza Indonesia, Asriland,
Indonesia Air Transport, dan Chandra Asri.
Bambang Trihatmodjo juga mendirikan induk usaha lain, PT Bumi Kusuma
Prima.
Beberapa perusahaan Bimantara termasuk kelompok perusahaan ini.
Antara lain PT Gelatindo Multi Graha (produsen cangkang kapsul), PT
Lima Satria Nirwana (keagenan Mercedes-Benz), dan PT Citra Auto
Nusantara (Ford).
Melihat hal ini, tentu hidup Mayangsari pun makin makmur menjadi
nyonya Bambang Trihatmodjo.
Namun, meski sang suami adalah konglomerat, Mayangsari tak lantas jumawa
karena ia ternyata punya satu ketakutan dalam hidupnya.
Jarang diekspos ke publik, fakta ini terungkap dalam penuturannya dalam
tayangan di channel YouTube Luna Maya pada Jumat, 9 Juli 2021.
Menjadi bintang tamu, Mayangsari ditodong pertanyaan menohok oleh Luna
Maya.
"Ketakutan terbesar Mayangsari?" ujar sang penyanyi era 90-an tersebut
saat membaca pertanyaan yang tertulis di kertas.
"Oh, saya tidak pernah takut," celetuknya.
"Apa gitu, misalnya takut hantu, takut gendut?" cecar balik Luna Maya.
Mayangsari lantas membongkar satu hal yang jadi ketakutan terbesarnya
dalam hidup.
"Ini kalau aku ngomong serem ya. Moga-moga ini hanya sebuah omongan
saja."
"Ketakutan saya seumpamanya dipanggil Allah SWT, sudah siapkah saya
dipanggil Dia?"
"Itu yang saya takutkan, selebihnya enggak ada," curhat Mayangsari
blak-blakan menjawab Luna Maya.
Istri Bambang Trihatmodjo ini bahkan mengaku tak takut kepada siapa pun
selama dirinya berada di jalan kebenaran.
"Sama orang, selama sesama makan nasi dan selama aku ngerasa bener, aku
enggak pernah takut," tegas Mayangsari.
Luna Maya pun setuju dengan pernyataan Mayangsari.
"Itu udah pasti sih, Mbak," sahut Luna Maya.
"Kalau mau lebih simpel lagi, aku paling takut sama kecoa," kelakar
Mayangsari sembari tertawa.
"Oh gitu, jadi kalau mau nakutin Mbak Mayang gampang," balas Luna Maya.
(*)