Cinta Laura Beberkan Harta Kekayaannya, Sebut Bisa Hidup Nyaman: 'Aku Nggak Bisa Beli Private Jet'
Cinta Laura blak-blakan tentang harta kekayaannya.
Sebagai artis papan atas, Cinta tentunya memiliki kekayaan lebih dari
cukup.
Namun, ia jarang menunjukkan kekayaannya itu pada khalayak umum.
Cinta sempat blak-blakan berbicara soal kekayaannya.
Hal itu terungkap dalam obrolannya bersama presenter Boy William.
Kepada Boy, Cinta Laura mengaku bisa menikmati apa yang diperolehnya saat
ini.
Pembicaraan keduanya terekam dalam video yang diunggah di kanal
YouTube Boy William, Sabtu (24/7/2021).
Cinta mengaku tak sekaya artis lain yang hidup mewah.
Namun, ia merasa nyaman dengan kehidupannya sekarang.
Walaupun tak sekaya artis lain yang hidup mewah, perempuan kelahiran
Jerman ini merasa nyaman dengan kehidupannya.
Mulanya Boy William bertanya seberapa kaya Cinta Laura dari rentang
angka satu hingga 10.
Mendapati pertanyaan Boy tersebut, Cinta lantas blak-blakan soal
kekayaannya.
"Maybe seven (kemungkinan tujuh).
Six and a half (enam setengah)," ucap Cinta Laura.
Menurut artis 27 tahun ini, dirinya merasa nyaman dengan uang yang
dimiliki sekarang meski tak bisa membeli sebuah private jet.
"Aku nggak bisa beli private jet tapi aku punya uang cukup untuk bisa
hidup nyaman," terangnya.
Setelah itu, Boy William diminta untuk memberikan penilaian terhadap
paras cantik dari seorang Cinta Laura.
"On a scale one to ten how pretty am i? (dari skala satu sampai
10 seberapa cantikkah diriku?)," tanya Cinta.
Lucunya, Boy mengungkapkan bahwa ia ingin berpikir dahulu untuk
menjawab pertanyaan itu.
"Let me think (biarkan aku berpikir)," canda Boy William.
Ulah Boy William tersebut menjadi tawa keduanya seperti dikutip dari
Tribunnews.com dengan judul Pada Boy William, Cinta Laura Blak-blakan
soal Kekayaannya: Aku Punya Uang Cukup untuk Hidup Nyaman.
Kekasih Karen Vendela ini pun dengan cepat menyebutnya hanya
bercanda.
"I'm joking (aku bercanda), ten ten (sepuluh)," sahut Boy yang
disambut gelak tawa keduanya.
Alasan Cinta Laura ke Amerika
Bertahun-tahun memilih hidup di Amerika, bukan hanya alasan sekolah,
Cinta Laura punya alasan menyakitkan.
Ya, ia merasakan jadi korban bully.
Perilaku perundungan atau yang akrab dikenal sebagai bullying bisa
dibilang seumpama gunung es.
Tidak terlihat di permukaan, namun ternyata banyak ditemukan di
lapangan.
Perilaku bullying sendiri merupakan sebuah tindakan atau perilaku
agresif dan negatif yang di lakukan seseorang.
Dengan maksud untuk menyakiti orang lain dan mengganggu orang lain demi
kepuasan diri sendiri.
Tidak hanya fisik, bullying juga didapatkan secara verbal atau ucapan.
Nyatanya hal ini pulalah yang pernah dirasakan oleh Cinta Laura.
Terlahir sebagai anak blasteran Indonesia - Jerman, dahulu membuatnya
sulit untuk berbahasa Indonesia.
Karena hal itu, Cinta Laura pun menyebut jika dirinya menjadi korban
bullying saat dirinya berusia sekitar 12 tahun lantaran gaya bicaranya.
"Waktu itu aku baru berumur 12, 13 tahun, bayangin untuk anak semuda itu
belum menemukan identitas dirinya," ujar Cinta Laura dikutip dari kanal
YouTube PUELLA ID, Senin (7/6/2021).
Hal ini nyatanya membawa dampak hingga bertahun-tahun.
Sampai-sampai membuat dirinya merasa cemas saat pulang ke Indonesia.
"Aku gak akan bohong, selama beberapa tahun aku pulang ke Indonesia, aku
merasa anxiety attack," ungkap Cinta.
Anxiety attack merupakan gangguan kecemasan berlebihan. Dan itulah yang
dirasakan oleh Cinta Laura saat harus pulang ke Indonesia.
Setidaknya butuh 8 tahun, Cinta akhirnya berani kembali ke tanah air dan
memutuskan tinggal secara permanen.
Tidak hanya itu, aksen bahasa yang unik membuat dirinya mendapatkan
kecaman banyak orang.
Ia bahkan dituding tidak nasionalis.
Ia pun membeberkan jika hal ini pula yang membuat Cinta pernah tinggal
di Amerika Serikat.
Selain untuk memperdalam kemampuan akting.
Cinta merasa momen di negeri Paman Sam adalah proses dirinya kabur dari
kenyataan pahit yang ia rasakan bertahun-tahun.
Kini, setelah berada di Indonesia, dirinya berusaha mengubah cara
pandang masyarakat terkait bullying.
Cinta juga tidak ingin ambil pusing pada apa yang orang lain bicarakan
dan pikirkan tentangnya.
"Kita tidak akan pernah bahagia kalau tujuan hidup kita untuk membungkam
mulut orang lain yang menilai kita negatif," ungkapnya.
(*)